. Karakteristik Naskah Melayu Klasik
a. Penggunaan kosakata yang pada saat ini tidak lazim dipergunakan dalam berbahasa Indonesia.
Contoh: … akan menghibur hati yang masgul (sedih).
b. Cerita selalu diawali dengan kata penghubung yang menyatakan bahwa cerita tersebut tidak diketahui tempat dan waktu secara pasti.
Contoh: alkisah inilah cerita orang dahulu kala, hikayat namanya, terlalu indah-indah ceritanya…
c. Penggunaan kata penghubung maka dalam awal kalimat
Contoh: Maka titah sang Nata, ”Yayi Suri, telah sebenarnya seperti kata Adinda itu.” maka sang Nata pun membuat tempat memuja.
d. Penggunaan dikisi atau pilihan kata yang kurang tepat.
Contoh: Maka dikarang oleh segala oaang yang bijaksana prama kawi.
e. Penggunaan kalimat yang tidak efektif
Contoh: Sebermula pada zaman dahulu ada raja di Tanah Jawa empat bersaudara, terlalu amat besar kerajaannya.
f. Cerita tidak ada pengarangnya atau anonim.
Dilihat dari unsur-unsurnya, naskha sastra Melayu Klasik juga memiliki tema, penokohan, sudut pandang, alur, amanat, dan nilai-nilai, seperti halnya naskah sastra cerpen dan novel.
2. Unsur-Unsur Karya Sastra Melayu Klasik
a. Tema adalah ide pokok yang mendasari sebuah cerita. Pada umumnya naskah Melayu Klasik mempunyai tema perjuanganm percintaan, pendidikan, dan keagamaan.
b. Tokoh dan Penokohan. Ada tiga jenis tokoh
• Protagonis (tokoh utama/berwatak baik)
• Antagonis (tokoh dengan watak jahat)
• Trigonis tokoh penengah atau pelerai konflik.
c. Latar (setting) adalah latar belakang cerita. Ada tiga macam latar: (1) latar tempat; (2) latar waktu; dan (3) latar keadaan.
d. Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita. Terdapat empat jenis sudut pandang.
• Pengarang sebagai tokoh cerita, jika tokoh utamanya ’aku’;
• Pengarang sebagai tokoh sampingan, jika terdapat tokoh ’aku’ yang bukan sebagai tokoh utama.
• Pengarang peninjau, jika pengarang hanya dapat memaparkan hal-hal yang dapat diamati pancaindra.
• Pengarang serba tahu, jika pengarang dapat memaparkan kehidupan tokoh utama dama berbagai hal.
e. Alur adalah rangkaian peristiwa yang saling berhubungan membentuk suatu cerita. Ada tiga jenis alur cerita:
• Alur maju, apabila cerita dipaparkan dari awal hingga akhir secara berurutan.
• Alur mundur (flash back), apabila cerita bermula dari masa kini menuju awal peristiwa secara berurutan;
• Alur campuran, apabila penceritaannya menggunakan gabungan antara alur maju dan alur mundur.
f. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya.
g. Gaya bahasa merupakan sarana sastra yang amat penting karena hal inilah yang akan membedakan antara pengarang yang satu dengan yang lain.
Source: http://islam-download.net/contoh-contoh/contoh-hikayat-sastra-melayu-klasik.