Senin, 04 April 2011

Aneka Macam Cara Masturbasi Bagi Wanita Hingga Orgasme

masturbasi - ngesex


Aneka Macam Cara Masturbasi Bagi Wanita Hingga Orgasme
1. Rangsangan Clitoris secara tidak langsung
2. Rangsangan Clitoral Langsung
3. Rangsangan Clitoris dan Kadang-kadang Penetrasi Vaginal

Rangsangan Clitoris secara tidak langsung:

“Untuk mastrubasi, berfantasi, atau masuk kedalam keadaan bergairah secara mental adalah penting. juga, bagi saya. Menjadi sendirian adalah penting. Saya menggunakan ujung jari-jari saya untuk ransangan yang aktual, tetapi lebih baik memulainya dengan gerakan tepukan atau gerakan gesekan ringan pada daerah yang biasanya/umum. Dengan meningkatnya ransangan saya mulai bergerak diatas clitoris dan akhirnya mencapai klimaks dengan cepat, gerakan melingkar disentak-sentak melalui tudung clitoris tersebut. Biasanya kaki saya terpisah, dan pada kesempatan ini saya juga merangsang puting susu saya dengan tangan yang lain.”

“Jika saya dalam keadaan tergesa-gesa (mempersingkat waktu) saya gunakan vibrator pada dasar clitoris, dengan kaki terbuka. tetapi biasanya saya gunakan jari-jari saya menggesek sekitar dasar clitoris saya, dan saat saya mendekati orgasme, saya mengerakkan jari-jari saya dengan gerakan melingkar dibagian atas clitoris saya. Kaki saya selalu terpisah. Dan saya gunakan tangan lain sebagai alternatif karena satu bisa menjadi lelah. Tangan yang lain akan mengelus payudara saya atau bebas lepas. dan saya banyak gerakan tubuh saya saat saya mengalami orgasme.”

“Wow ! hebat ! biasanya saya berbaring pada pungung saya, kaki saya terpisah. Saya hampir selalu memakai celana dalam, karena mengesek clitoris itu sendiri secara langsung menggangu. Saya gunakan satu tangan, dua jari bersamaan, mengesek keatas dan kebawah dalam gerakan yang singkat pendek tepat pada clitoris saya. Saat saya mendekati klimaks, kaki saya cenderung terbuka lebar dan pinggul saya lebih miring keatas.Saya tidak bergerak berkeliling terlalu banyak tetapi kadang-kadang selama klimaks saya berguling dari satu sisi ke sisi lainnya”.

“Saya gunakan tangan saya dan imajinasi, dan kemungkinan telah mecoba setiap posisi dan gerakan yang terpikirkan ransangan dasar tetap sama. Saya gunakan jari-jari saya untuk merangsang clitoris, kadang-kadang memasukkan jari yang lain kedalam vagina saya pada waktu yang sama. Saya menyentuh hanya daerah alat kelamin saya saat masturbasi, karena saya tidak terangsang oleh sentuhan pada tubuh saya biasanya, sebagai mana saya jika pasangan saya menyentuh seluruh tubuh saya.”

“Saya merangsang clitoris pada sisinya dengan kaki saya terbuka, dan tidak bergerak kebagian lain tubuh saya. Hal ini saya pikir membuat clitoris saya masturbasi dengan sangat efisien tanpa rasa karena sesuatu yang lain (menyentuh seluruh tubuh saya, dan sebagainya.) akan membuat saya merasa sakit.”

“Saat saya masturbasi, saya dengan sederhana berpikir perangsangan pikiran secara local, kemudian sentuhan yang sangat singkat dengan jari-jari saya selesai, Ha! tak berbelit, bukan ?”

“Saya gunakan vibrator sederhana yang dioperasikan dengan baterai. Saya biasanya memberikan kesisi bagian kanan clitoris saya, menggunakan sedikit vulva gerakan melingkar. Saya mulai dengan melebarkan kaki saya, tetapi biasanya kaki saya berdempetan dengan tidak disengaja. Saya benar-benar berpikir apa yang saya pikirkan (hanya berfantasi dengan orang yang saya bayangkan saya sedang bersamanya) adalah lebih penting dari pada aspek-aspek secara mekanis.”

Rangsangan Clitoral Langsung:

“Saya gunakan jari-jari saya, diberi pelemba , untuk mengerakkan dan menggesek daerah diatas dan sekitar clitoris saya. Tangan saya yang lain menarik bibir clit, tetap menjaga ketegangan yang lembut pada daerah clitoris. Saya pilih mengesek clitoral secara cepat dengan gesekan yang lebih lama dari jalan masuk vagina (Sebenarnya, “menggosok” hampir merupakan kata yang tepat, semenjak itu hingga sebelum orgasme, hingga ketika saya sangat basah.) Kaki saya terbuka lebar, lutut saya diatas, bukan gerakan seluruh tubuh sampai orgasme, saat terjadi kejang yang hebat diseluruh tubuh dan pinggul saya.”

“Saya mastrubasi dengan hanya satu tangan –sebagain besar disekitar kepala clitoris saya, kemudian secara berangsur-angsur beralih keatas kepala– selalu dengan gesekan kebelakang dan kedepan. Tangan yang lain membantu untuk memegang kulit dengan sentuhan yang tegas bisa dicapai. Sebagai alternatif saya membuat kaki-kaki saya bersentuhan dan terpisah.”

“Saya berbaring pada punggung saya dengan kaki bersentuhan keras/erat. Saya gunakan tangan kiri saya untuk menarik bagian atas dari alat kelamin saya dengan keras dan terpisah sehingga saya bisa gunakan tangan kanan saya untuk menggerakkan clitoris saya. Saya gunakan gerakan yang melingkar dimulai pelan–pelan dengan tekanan yang ringan, dan kemudian meningkatkan tekanan sampai saya mulai menjadi orgasme. Saya turunkan sesuai sensasi yang saya harapkan sampai orgasme lengkap. Jika saya ingin merasakan lagi saya memulainya kembali.”

“Saya masturbasi dengan sikat gigi listrik. Saya letakkan lap pencuci badan yang lembut pada sikat gigi dan melumasi clitoris dengan lation. Saya berbaring pada punggung saya dengan kaki terbuka. Dengan tangan kiri saya. Saya lebarkan labia untuk memeperlihatkan clitoris, dan saya memegang vibrator dengan tangan kanan saya dan dengan lembut menekannya pada clitoris saya. Kadang-iadang saya bergerrak naik dan turun, kadang-kadang saya meninggalkannya pada satu titik, tergantung pada apa yang dirasakan enak. Tetapi saya tidak pernah benar-benar bergairah sampai saya mulai berfantasi. Saya tidak menggerakkan pinggul. Aksinya adalah seluruhnya dengan tangan / vibrator dan clitoris saya.”

“Saya gunakan hanya jari-jari saya. Tangan kiri saya memegang bibir bagian luar vagina saya yang terbuka, dan jari telunjuk tangan kanan dan jari kedua menggesek sisi kanan dari clitoris. Kadang–kadang saya menggesek naik turun, tetapi biasanya saya menggesek dalam gerakan melingkar dengan pelan. Kaki saya tertutup erat, tegang dan lurus. Kadang-kadang saya melakukan ini dengan berbaring pada perut saya, tapi tidak biasanya. Ini sangat lebih keras. Saya biasanya melakukan hal itu setelah saya melakukan masturbasi beberapa kali dan saya masih frustrasi. Saya tidak bergerak banyak berbeda dengan mengalami orgasme dengan pasangan, dan saya juga membuat sedikit keributan/ suara.”

Rangsangan Clitoris dan Kadang-kadang Penetrasi Vaginal:

“Saya biasanya masturbasi dengan cara menggerakkan daerah clitoral dengan lembut, bukan secara langsung pada clitoris, tetapi pada kulit diatas dan disekitarnya; kemudian saya menempatkan jari-jari sekitar clitoris dan menggerakkan ke belakang dan kedepan dengan berirama dengan sedikit tekanan. Oleh karena itu, untuk mencapai orgasme, tekanan adalah faktor pertama, gerakan yang berirama adalah yang lainnya. Dan perlindungan clitoris dari rangsangan secara langsung adalah yang lainnya.Yang terakhir ini ditingkatkan dengan cara menggunakan kulit disekelilingnya yang merangsang clitoris. Akhirnya, mengencangkan dan konsentrasi pada orgasme membantu hal ini terjadi. Kadang-kadang saya memasukkan jari saya dalam vagina saya karena ini rupanya untuk menstabilkan clitoris dan sedikit menggairahkan kaki saya terpisah. Saya tidak bergerak terlalu banyak.“

“Saya biasanya mulai menggesek clitoris pada sisinya, dengan jari saya. Kadang-kadang saya gunakan kaca dan melihatnya saya berdiri didepan kaca besar. Kemudian, biasanya karena jari saya tidak benar-benar membuat saya merasakan dengan sangat, saya gunakan vibrator. Kadang-kadang saya membaca pornografi, kadang-kadang saya berfantasi. Kadang –kadang saya menggunakan baby oil dan menggesek payudara saya dan perut. Saya gerakkan vibrator keatas dan kebawah sepanjang celah diantara kaki. Satu kaki biasanya dengan lutut diudara kaki yang lainnya terbuka lebar, diatas tempat tidur. Saya gerakkan tubuh bagian bawah kearah atas untuk bertemu dengan gesekkan vibrator kearah bawah kadang-kadang sanya menjilati jari-jari saya dan membasahi pentil saya. dan hanya manipulasinya ,mengguncangnya sekeliling disekitar. Kadang-kadang menggerakkan vibrator kedalam dan keluar vagina saya, seperti gesekan memutar.”