Sabtu, 30 April 2011
gambar lambang dan logo kabupaten pati
Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu Gambar yang berupa: "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara".
Arti Lambang Daerah Kabupaten Pati :
Padi Kapas mencerminkan bahwa Pati adalah daerah pertanian yang subur.
Jumlah padinya adalah 17 yang merupakan tanggal Kemerdekaan NKRI.
Kapasnya berjumlah 8 melambangkan bulan Kemerdekaan NKRI
Pintu gerbang majapahit yang jumlah manukan gentingnya 45 melambangkan Tahun Kemerdekaan NKRI
Gunung muria serta Laut Jawa yang merupakan latar belakangkondisi geografi Kab Pati.
Keris Rambut Pinutung dan Tombak Senjata andalan Kadipaten Pati juga gambar Kepala Lembu Pragola serta Kuluk Kanigoro kesemuanya itu simbol kebesaran Kadipaten Pati. Makna Bintang adalah bahwasanya masyarakat Pati adalah berkeTuhanan. Makna rantai adalah kerukunan.
Bendera merah putih merupakan bukti bahwa Kabupaten Pati setia selamanya dalam kerangka NKRI
SEMBOYAN KABUPATEN PATI ADALAH BUMI MINA TANI
DASAR HUKUM :
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pati Nomor : 3 Tahun 1993 Tentang Semboyan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pati
Semboyan BUMI MINA TANI yang merupakan kependekan dari :
B : Berdaya
U : Upaya
M : Menuju
I : Identitas Pati
M : Makmur
I : Ideal
N : Normatif
A : Adil
T : Tertib
A : Aman
N : Nyaman
I : Indah
Semboyan Pati “BUMI MINA TANI” mempunyai maksud sebagai berikut:
Berdaya, adalah berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita.
Upaya, merupakan usaha masyarakat dalam mencapai cita-cita yang diharapakan.
Menuju, merupakan arah / tujuan yang ingin dicapai sesuai identitas daerah.
Identitas Pati, merupakan ciri kekhususan yang sebenarnya, sehingga masyarakat dengan segala daya dan upaya ingin menemukan Jari Dirinya sendiri.
Makmur, merupakan cita-cita hidup yang diidam-idamkan seluruh bangsa yang sudah ada sejak bangsa itu lahir.
Ideal, merupakan harapan masyarakat yang diinginkan agar dicapai suatu keadaan yang selalu dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
Normatif, merupakan harapan masyarakat dan pemerintah yang ingin mencapai tata kehidupan senantiasa berpihak pada norma-norma yang berlaku.
Adil, merupakan cita-cita bangsa yang didambakan sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Tertib, suatu keadaan yang diharapakan yaitu tertib pemerintah dan tertib masyarakatnya sehingga kedua-duanya harus saling mendukung tanpa ada yang bertentangan.
Aman, adalah suatu keadaan dimana masyarakat benar-benar merasa aman dan merasa terlindungi dalam hidupnya sehari-hari sebagai warga masyarakat.
Nyaman, adalah suatu keadaan dimana masyarakat merasa enak, sejuk, sehat, dan segar sehingga memungkinkan masyarakat betah tinggal di lingkungannya.
Indah, juga sebagai cita-cita pendukung yaitu kondisi estetika dambaan masyarakat.
sumber:/http://www1.patikab.go.id/
Tips Membina Rumah Tangga yang Sakînah
Setiap insan yang hidup pasti menginginkan dan mendambakan suatu kehidupan yang bahagia, tentram, sejahtera, penuh dengan keamanan dan ketenangan atau bisa dikatakan kehidupan yang sakinah, karena memang sifat dasar manusia adalah senantiasa condong kepada hal-hal yang bisa menentramkan jiwa serta membahagiakan anggota badannya, sehingga berbagai cara dan usaha ditempuh untuk meraih kehidupan yang sakinah tersebut.
Pembaca yang budiman, sesungguhnya sebuah kehidupan yang sakinah, yang dibangun diatas rasa cinta dan kasih sayang, tentu sangat berarti dan bernilai dalam sebuah rumah tangga. Betapa tidak, bagi seorang pria atau seorang wanita yang akan membangun sebuah rumah tangga melalui tali pernikahan, pasti berharap dan bercita-cita bisa membentuk sebuah rumah tangga yang sakinah, ataupun bagi yang telah menjalani kehidupan berumah tangga senantiasa berupaya untuk meraih kehidupan yang sakinah tersebut.
BIMBINGAN RASULULLAH DALAM KEHiDUPAN BERUMAH TANGGA SAKINAH
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ
“Nasehatilah isteri-isteri kalian dengan cara yang baik, karena sesungguhnya para wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah bagian atasnya (paling atas), maka jika kalian (para suami) keras dalam meluruskannya (membimbingnya), pasti kalian akan mematahkannya. Dan jika kalian membiarkannya (yakni tidak membimbingnya), maka tetap akan bengkok. Nasehatilah isteri-isteri (para wanita) dengan cara yang baik.” (Muttafaqun ‘alaihi. Hadits shohih, dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)
Dalam hadits tersebut, kita melihat bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membimbing para suami untuk senantiasa mendidik dan menasehati isteri-isteri mereka dengan cara yang baik, lembut dan terus-menerus atau berkesinambungan dalam menasehatinya. Hal ini ditunjukkan dengan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam:
وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ
yakni “jika kalian para suami tidak menasehati mereka (para isteri), maka mereka tetap dalam keadaan bengkok,” artinya tetap dalam keadaan salah dan keliru. Karena memang wanita itu lemah dan kurang akal dan agamanya, serta mempunyai sifat kebengkokan karena diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok sebagaimana disebutkan dalam hadits tadi, sehingga senantiasa butuh terhadap nasehat.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahkan ini dianjurkan bagi seorang isteri untuk memberikan nasehat kepada suaminya dengan cara yang baik pula, karena nasehat sangat dibutuhkan bagi siapa saja. Dan bagi siapa saja yang mampu hendaklah dilakukan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al ‘Ashr: 3)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ
“Agama itu nasehat.” (HR. Muslim no. 55)
Maka sebuah rumah tangga akan tetap kokoh dan akan meraih suatu kehidupan yang sakinah, insya Allah, dengan adanya sikap saling menasehati dalam kebaikan dan ketakwaan.
HAKEKAT KEHIDUPAN RUMAH TANGGA YANG SAKINAH
Sesungguhnya hakekat kehidupan yang sakinah adalah suatu kehidupan yang dilandasi mawaddah warohmah (cinta dan kasih sayang) dari Allah subhanahu wata’ala Pencipta alam semesta ini. Yakni sebuah kehidupan yang dirihdoi Allah, yang mana para pelakunya/orang yang menjalani kehidupan tersebut senantiasa berusaha dan mencari keridhoan Allah dan rasulNya, dengan cara melakukan setiap apa yang diperintahkan dan meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah dan rasulNya.
Maka kesimpulannya, bahwa hakekat sebuah kehidupan rumah tangga yang sakinah adalah terletak pada realisasi/penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan berumah tangga yang bertujuan mencari ridho Allah subhanahu wata’ala. Karena memang hakekat ketenangan jiwa (sakinah) itu adalah ketenangan yang terbimbing dengan agama dan datang dari sisi Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana firman Allah (artinya):
“Dia-lah yang telah menurunkan sakinah (ketenangan) ke dalam hati orang-orang yang beriman agar keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).” (Al Fath: 4)
TIPS/CARA MERAIH DAN MEMBINA KEHIDUPAN YANG SAKINAH
Ketahuilah, dengan berdzikir dan memperbanyak dzikir kepada Allah, maka seseorang akan memperoleh ketenangan dalam hidup (sakinah). Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Ketahuilah, dengan berdzikir kepada Allah, (maka) hati (jiwa) akan (menjadi) tenang.” (Ar Ra’d: 28)
Baik dzikir dengan makna khusus, yaitu dengan melafazhkan dzikir-dzikir tertentu yang telah disyariatkan, misal:
أَسْتَغْفِرُالله ,
dan lain-lain, maupun dzikir dengan makna umum, yaitu mengingat, sehingga mencakup/meliputi segala jenis ibadah atau kekuatan yang dilakukan seorang hamba dalam rangka mengingat Allah subhanahu wata’ala, seperti sholat, shoum (puasa), shodaqoh, dan lain-lain.
2. Menuntut ilmu agama
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ
“Tidaklah berkumpul suatu kaum/kelompok disalah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), (yang mana) mereka membaca Al Qur`an dan mengkajinya diantara mereka, kecuali akan turun (dari sisi Allah subhanahu wata’ala) kepada mereka as sakinah (ketenangan).” (Muttafaqun ‘alaihi. Hadits shohih, dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)
Dalam hadits diatas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira bagi mereka yang mempelajari Al Qur`an (ilmu agama), baik dengan mempelajari cara membaca maupun dengan membaca sekaligus mengaji makna serta tafsirnya, yaitu bahwasanya Allah akan menurunkan as sakinah (ketenangan jiwa) pada mereka.
Pembaca yang budiman, demikianlah diantara beberapa hal yang bisa dijadikan tips untuk meraih dan membina rumah tangga yang sakinah. Wallahu a’lam. Semoga kajian ringkas ini dapat kita terapkan dalam hidup berkeluarga sehingga Allah menjadikan keluarga kita keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Amiin, Ya Rabbal alamiin.
Sumber: http://www.assalafy.org/artikel.php?kategori=akhlaq=8 - http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/akhlak-adab/tips-membina-rumah-tangga-sakinah/
Selasa, 26 April 2011
PENGUMUMAN HASIL UN Ujian Nasional SMA, SMP, SD 2011 terpercaya
sumber://www.niamblog.co.cc/2011/04/pengumuman-hasil-ujian-sma-smp-sd-2011.html
SILABUS MATA KULIAH
SILABUS MATA KULIAH
Program Studi : ….
Kode Mata Kuliah : …
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Jumlah sks : … sks
Semester : …
Mata Kuliah Pra Syarat : -
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah bahasa Indonesia sebagai MPK menekankan keterampilan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam ranah membaca, berbicara, menyimak, dan menulis.
Standar kompetensi : Mahasiswa terampil berbahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan bahasa Nasional secara baik dan benar untuk menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai perwujudan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia.
Kompetensi dasar | Indikator | Pengalaman belajar | Materi Ajar | Waktu | Alat/Bahan/Sumber belajar | Penilaian |
1. Mahasiswa dapat menceritakan secara singkat sejarah perkembangan bahasa Indonesia dan mahasiswa dapat menjelaskan secara singkat pengertian bahasa | 1. Mahasiswa mampu menyebutkan periode singkat sejarah perkembangan bahasa Indonesia 2. mahasiswa mampu menulis batasan mengenai bahasa 3. Mahasiswa mampu memberikan penjelasan singkat mengenai bahasa 4. Mahasiswa mampu menyebutkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. | Mahasiswa membaca bahan sejarah perkembanagan bahasa Indonesia. Mahasiswa mendengarkan penjelasan mengenai periode perkembangan bahasa Indonesia. Mahasiswa mencatat ringkasan. Mahasiswa mendengarkan penjelasan tentang pengertian bahasa. mendengarkan tentang penjelasan sejarah bahasa Indonesia Mahasiswa mendengarkan penjelasan tentang pengertian bahasa | Sejarah bahasa Indonesia Batasan bahasa Hakikat kedudukan bahasa Indonesia (sikap penutur bahasa) | 100' | Bahan fotokopi sejarah perkembangan bahasa Indonesia dan pengertian bahasa. Skema sejarah bahasa Indonesia. Halim dan Yayah (1983). Marhijanto (t.t.) Yamilah (1994). | Perilaku harian dan sikap harian |
2. Mahasiswa dapat menyebutkan salah satu hakikat bahasa (beserta contoh) dan menyebutkan salah satu fungsi bahasa (beserta contoh) | 1. Mahasiswa dapat menyebutkan hakikat bahasa 2. Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi bahasa 3. Mahasiswa dapat memberikan contoh hakikat bahasa 4. mahasiswa dapat membeikan contoh fungsi bahasa. | Mahasiswa mengumpulkan dan salah satu membacakan hasil tugas rumah mengenai hakikat bahasa Mahasiswa mengumpulkan tugas rumah contah penggunaan bahasa (yang sudah diarahkan sesuai fungsi bahasa oleh dosen) dan salah satu membacakan. Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen mengenai hakikat dan fungsi bahasa. Mahasiswa mencatat secara ringkas hakikat bahasa dan fungsi bahasa | Hakikat bahasa Fungsi bahasa Identifikasi fungsi bahasa | 100' | Bahan fotokopi Tugas yang dikumpulkan mahasiswa Chaer (1994) Hidayat (2006) | Perilaku harian Wawancara |
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi bahasa Indonesia ragam ilmu | 1. Mahasiswa mampu menyebutkan ragam bahasa 2. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh masing-masing ragam bahasa 3. Mahasiswa mampu menjodohkan ragam bahasa dengan kelompok orang yang menggunakan ragam tersebut. | Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen tentang ragam bahasa Mahasiswa mencatat kelompok manusia yang mempergunakan ragam bahasa. | Batasan ragam bahasa Ragam bahasa ilmiah Ragam bahasa bisnis Ragam bahasa sastra Ragam Bahasa filosof Ragam bahasa jurnalistik | 100' | Utami (2001) Widhowati, dkk. (1992) Prayitno, dkk. (2000) Ramblan, dkk (1992). | Perilaku harian wawancara |
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan bahasa Indonesia yang baik dan benar | 1. Mahasiswa mampu menulis dengan mempergunakan huruf sesuai ejaan. 2. Mahasiswa mampu menulis dengan mempergunakan tanda baca sesuai dengan ejaan. 3. Mahasiswa mampu menulis dengan mempergunakan istilah sesuai dengan ejaan. | Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen. Mahasiswa menulis karya dengan menerapkan huruf dan tanda baca sesuai ejaan yang sudah dijelaskan. Mahasiswa menuliskan istilah baku berdasarkan istilah asing yang didektekan oleh dosen | Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah | 100' | Widhowati, dkk. (1990) EYD (2008) Prayitno, dkk. (2000) Ramlan, dkk. (1992) Kridalaksana (2006) Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia. | Wawancara Perilaku Harian |
5. Mahasiswa dapat menulis kalimat efektif | 1. Mahasiswa mampu membuat kalimat berstruktur SPO 2, Mahasiswa mampu mengoreksi kesalahan struktur kalimat yang dibuat/dikutip dari bacaan/wawancara 3. Mahasiswa dapat mengedit kalimat yang telah dibuat oleh teman. 4. Mahasiswa dapat membuat paraphrase hasil wawancara/wacana | Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen tentang kalimat efektif Mahasiswa mendengarkan penjelasan tentang struktur kalimat Mahasiswa membuat kalimat sendiri. Mahasiswa mengoreksi kalimat yang telah dibuat. Mahasiswa Mengoreksi kalimat yang dikutip dari bahan bacaan/wawancara Mahasiswa mengoreksi kalimat yang dibuat oleh teman Mahasiswa membuat paraphrase untuk hasil wawancara/wacana | Batasan kalimat Struktur kalimat Pengertian kalimat efektif | 100' | Kalimat hasil kutipan mahasiswa Kalimat hasil tulisan mahasiswa Badudu Razak (1994) Prayitno dkk. (2000) Keraf (1988) Natawidjaja (1996) | Perilaku harian wawancara |
6. Mahasiswa dapat menulis paragraf dengan pola pikir yang jelas. | 1. Mahasiswa mampu membuat paragraf berpola pikir induktif 2. Mahasiswa mampu membuat paragraf berpola pikir deduktif. 3. Mahasiswa mengetahui pola pikir dalam paragraf | Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen Mahasiswa membuat paragraf berpola pikir induktif Mahasiswa membuat paragraf berpola pikir Mahasiswa membuat paragraf berdasarkan kalimat yang ada. | Pengertian Paragraf Pola pikir pagraf Pengembangan paragraf | 100' | Parera, (1987). Badan Penerbit Undip (1994) Prayitno, dkk. (2000) | Perilaku harian |
7. Mahasiswa dapat menyusun karya ilmiah untuk berbagai kepentingan sesuai dengan ragam ilmu --PKM, LKTM, proposal, dan laporan penelitian. | 1. Mahasiswa mampu mengindentifikasi format karya ilmiah –PKM, LTKM, proposal, PKMI, artikel publikasi, dan laporan penelitian 2. Mahasiswa mampu menyusun salah satu karya ilmiah 3. Mahasiswa mampu proposal penelitian | Mahasiswa membaca berbagai pedoman penulisan karya ilmiah bidang ilmu yang ditekuni Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen. Mahasiswa mendiskusikan hasil pembacaan pedoman penulisan karya ilmiah Mahasiswa menuliskan secara ringkas tentang pedoman berbagai penulisan ragam ilmu | Ragam Bahasa II Pedoman PKM. Pedoman LKTM Pedoman PKMI Pedoman laporan penelitian Pedoman artikel publikasi Pedoman proposal penelitian | Bahan fotokopi pedoman PKM dari Dikti. Pedoman skripsi fakultas di UMS Prayitno, dkk. (2000) Pedoman LTKM Pedoman PKMI | Wawancara Perilaku harian | |
8. Mahasiswa dapat menulis sebuah karya ilmiah (untuk PKMP atau PKMI atau seminar dan diskusi) | 1. Mahasiswa mampu menulis topik artikel ilmiah berdasarkan penelitian yang dimiliki atau laporan tugas praktik di laboratorium. 2. Mahasiswa mampu menulis rumusan masalah dari topic yang sudah ditulis. 3. Mahasiswa mampu menulis bagian pendahuluan karya ilmiah 4. Mahasiswa mampu menulis bagian pembasan atau isi karangan 5. Mahasiswa mampu menulis daftar pustaka 6. Mahasiswa mampu menulis kutipan langsung dan tidak langsung dalam karya ilmiah. | Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen Mahasiswa melakukan konsultasi Mahasiswa menulis topic karya ilmiah dan didiskusikan dengan dosen. Mahasiswa menulis bagian rumusan masalah. Mahasiswa menulis bagian pendahuluan karya ilmiah Mahasiswa menulis karya ilmiah bagian pembahasan atau isi karangan Mahasiswa menulis sebuah daftar pustaka Mahasiswa menulis kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. | Penulisan Karya tulis ilmiah
| 4 x 100' | Sudjana dan Ulung (2001). Barnum (2000) Prayitno, dkk. (2000). Keraf Badan Penerbit Undip (1994) Djuroto dan Bambang, (2002) Indriati, (2001) Hartono. (2002) Yamilah dan Slamet (1994.) Parera (1987) | Perilaku harian
|
9. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menyajikan jenis ragam lisan ilmiah | 1. Mahasiswa mampu menyebutkan ragam lisan ilmiah 2. Mahasiswa mampu membuat sajian lisan berbentuk power point 3. Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan ketika presentasi | Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen. Mahasiswa menyajikan secara lisan karya ilmiah Mahasiswa membuat presentasi dengan power point | Ragam lisan ilmiah (seminar, workshop, dsb.) Presentasi hasil karya tulis ilmiah | 100' | Karya presentasi karya ilmiah program power point. Karya imliah hasil mahasiswa Proposal PKM Artikel PKMI | Perilaku harian. |
Bahan Bacaan
Badan Penerbit Undip. 1994. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Dasar Umum/Wajib Universitas. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Badudu, J.S. 1984. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar. Jakarta: PT Gramedia.
Barnum, Barbara Steven. 2000. Penulisan dan Penerbitan Buku. Pegangan untuk Perawat.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djuroto, Totok dan Bambang Suprijadi. 2002. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah. Bandung: Rosdakarya.
Fondiller, Shirley H. 2002. Buku Pintar Penulisan Pedoman bagi Profesi Kesehatan. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Halim, Amran dan Yayah B. Lumintang. 19983. Konggres Bahasa Indonesia III. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hartono. 2002. Bagaimana Menulis Tesis? Petunjuk Komprehensif tentang Isi dan Proses. Malang: UMM.
Hidayat, Asep Ahmad. 2006. Filsafat Bahasa Mengungkap Haikat Bahasa, Makna dan Tanda. Bandung: PT Rosdakarya.
Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Artikel, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: PT Gramedia.
Keraf, Gorys. 1982. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia.
Keraf, Gorys.1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia.
Kridalaksana, Harimurti. 2006. Pembentukan Istilah. Jakarta: Gramedia.
Marhijanto, Bambang. T.t. Pintar Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas 1, 2, dan 3. Surabaya: Gitamedia Press.
Natawidjaja, P. Suparman. 1996, Teras Komposisi. Jakarta: Penerbit PT Intemasa.
Parera, Jos Daniel. 1987. Menulis Tertib dan Sistematik. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Prayitno, Harun Joko. Dkk. 2000. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: MUP.
Ramlan, M. dkk. 1992. Bahasa Indonesia Yang Salah dan Yang Benar. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Razak, Abdul. 1988. Kalimat Efektif: Struktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta: PT Gramedia.
Sudjana, H. Nana dan H. Ulung Laksamana. 2001. Menyusun Karya Tulis Ilmiah untuk Memperoleh Angka Kredit. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Utami, Sintowati Rini dan Sudiharto. 2001. Bahasa Indonesia untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wedhawati dkk. 1990. Penting Buat Anda. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Yamilah, M. dan Slamet Samsoerizal. 1994. Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Tenaga Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG
Senin, 25 April 2011
Foto setengah bugil Agni Pratistha Putri Indonesia
Foto Syur Agni Pratistha Putri Indonesia - Agni Pratistha Arkadewi Kuswardono (lahir di Canberra, Australia, 8 Desember 1987; umur 23 tahun , tinggi 178cm) adalah penyandang gelar Puteri Indonesia 2006.
Sebelum menyandang gelar Puteri Indonesia 2006, Agni pernah mengikuti Cosmogirl of the Year tahun 2003 dan menjadi juara II. Agni juga pernah turut membintangi film Mengejar Matahari. Wanita asal Jawa Tengah ini kemudian terpilih menjadi Puteri Indonesia 2006 di Teater Tanah Airku (TMII), Jakarta.
Ia menyisihkan Ananda dari Kalimantan Selatan dan Rahma M. Landy dari Jakarta. Penobatan Puteri Indonesianya dilakukan pada 25 Agustus 2006. Kakaknya yang bernama Sigi Wimala juga merupakan seorang aktris Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa foto (toples) Agni Pratistha sang mantan putri Indonesia Waktu sesi pemotretan ELLE Magazine..
sumber : http://ichsanx.blogspot.com/2011/02/foto-syur-agni-pratistha-putri.html#ixzz1KXNrjBr6
Sabtu, 23 April 2011
Contoh Surat Penawaran Jasa Pembuatan Web
Jumat, 22 April 2011
kejujuran - Jujur - mengapa harus jujur
Oleh: Albert Hendra Wijaya
Arti jujur
Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran". Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
Kenapa harus jujur?
Saya sering mendengar orang tua menasehati anak supaya harus menjadi orang yang jujur. Dalam mendidik dan memotivasi supaya seorang anak menjadi orang yang jujur, kerap kali dikemukakan bahwa menjadi orang jujur itu sangat baik, akan dipercaya orang, akan disayang orang tua, dan bahkan mungkin sering dikatakan bahwa kalau jujur akan disayang/dikasihi oleh Tuhan. Tapi setelah mencoba merenungkan dan menyelami permasalahan kejujuran ini, saya masih merasa tidak mengerti: "Kenapa jadi orang harus jujur?"
Umumnya jawaban yang saya dapat adalah bahwa kejujuran adalah hal yang sangat baik dan positif, dan kadang saya juga mendapat jawaban bahwa "Pokoknya jadi orang harus jujur!"
Jawaban-jawaban tersebut sampai saat ini memang sudah saya anggap "benar", tapi saya masih selalu tergelitik untuk terus mempertanyakan: "Kenapa orang harus jujur? Apakah baik dan positifnya? Lalu bagaimana juga jika dikaitkan dengan proses Siu Tao ( ) kita?"
Bagaimana bersikap jujur
Selain pertanyaan - pertanyaan diatas, selanjutnya dalam benak saya timbul pertanyaan: " Bagaimanakah kejujuran itu dapat dipraktekkan dalam sehari-hari, serta bagaimanakah sikap kita sebagai (dibaca: agar dapat menjadi) seorang Tao Yu ( ) yang jujur?"
* Apakah kita sama sekali tidak boleh berbohong?
* Dan mungkinkah kita selalu jujur dalam kehidupan sehari-hari ini?
* Ataukah masih ada toleransi bagi kita untuk berbohong dalam hal-hal tertentu atau demi kepentingan tertentu?
Nah, sekali lagi saya mengajak para pembaca untuk merenungkannya bersama!
Contoh yang "Lucu" (dibaca: tidak jujur)
Dalam kehidupan sehari-hari, saya sering melihat (bahkan juga ikut terlibat) dalam berbagai macam bentuk aktivitas interaksi sosial dimasyarakat, yang justru kebanyakannya adalah wujud realisasi dari sikap tidak jujur dalam skala yang sangat bervariasi, seperti:
Sering terjadi, orang tua bereaksi spontan saat melihat anaknya terjatuh dan berkata "Oh, tidak apa-apa! Anak pintar, enggak sakit, kok! Jangan nangis, yach!".
Menurut saya, dalam hal ini secara tidak langsung si-anak diajarkan dan dilatih kemampuan untuk dapat "berbohong", menutup-nutupi perasaannya (sakit) hanya karena suatu kepentingan (supaya tidak menangis).
Selain itu saya juga sering melihat dan mengalami kejadian seperti: Saat seseorang bertamu kerumah orang lain, ketika ditanya: " Sudah makan, belum?", walaupun saya yakin tawaran sang tuan rumah "serius" biasanya dengan cepat saya akan menjawab "Oh, sudah!! Kita baru saja makan ", padahal sebenarnya saya belum makan.
Dalam lingkungan usaha / dagang, kejujuran sering disebut-sebut sebagai modal yang penting untuk mendapatkan kepercayaan. Akan tetapi sangat kontroversial dan lucunya kok dalam setiap transaksi dagang itulah justru banyak sekali kebohongan yang terjadi. Sebuah contoh saja: penjual yang mengatakan bahwa dia menjual barang "tanpa untung" atau "bahkan rugi" hampir bisa diyakini pasti bohong.
* Nah, jika demikian, lalu dimanakah letaknya kejujuran itu?
* Atau bagaimanakah kejujuran yang dimaksud tersebut dapat diaplikasikan dalam dunia sehari-hari?
sumber ://http://indonesia.siutao.com/tetesan/kejujuran.php
Memahami Makna dari istilah tanggung jawab
Banyak orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “Ini tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain.
Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”. Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.
Sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di depannya.
Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.
Dan gilanya, “lepas tanggung jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya, anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau suaminya. Anda bisa lihat, misalnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar orang-orang di lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu. Apakah dunia kita ini sudah dekat dengan kiamat?
Cobalah kita pahami, kalimat mulia berkaitan dengan tanggung jawab, di bawah ini:
“Setiap orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas kepemimpinan itu”. (Al-Hadits, Shahih Bukhari – Muslim)
“Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari ini”. (Abraham Lincoln)
Kamis, 21 April 2011
GT125R hyosung motor race - otomotif indonesia
The Hyosung GT 125R specification includes a Double OverHead Cam (DOHC) 4-stroke V-twin engine, hydraulic disc brakes, 'upside-down' front suspension, alloy wheels, electric start and green digital instrumentation.
Engine: DOHC 8 valve oil cooled
Starter: Electric
Displacement: 125cc
Power Output: 14.2hp @ 10500rpm
Cylinders: 2
L x W x H: 2060 x 655 x 1125mm
Wheelbase: 1445mm
Ground Clearance: 130mm
Seat Height: 780mm
Dry Mass: 166kgs
Gears: 1 down 4 up
Brakes: Front disc, rear disc
Tyres: 110/ 70-17 54H front
Tyres: 150/ 70-17 69H rear
Fuel Tank: 17 litre
striping terbaru supra x 125 series
sales market honda langgeng jatiutomo rembang
Jakarta - PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan Honda Supra X125 dengan tampilan baru yang membuatnya terlihat lebih modern dan sporty untuk memperkuat posisinya sebagai raja motor bebek dan memperluas pasar ke segmen anak muda.
Trend pertumbuhan pasar sepeda motor bebek kelas high end terus berkembang menyusul banyaknya model yang dirilis pabrikan. Pada tahun lalu penjualan bebek di segmen 125 cc ke atas tercatat 955.569 unit.
Honda sendiri di segmen ini pada tahun lalu mencatat penjualan sebesar 634.126 unit melalui model Honda Supra X125. Pencapaian ini semakin mengukuhkan predikat model ini sebagai Rajanya Motor Bebek.
Honda Supra X memiliki brand yang cukup kuat. Merek ini dikenal pertama kali oleh masyarakat sejak tahun 1997 melalui model Honda Supra dengan mesin 100 cc. Supra telah menjadi merek yang kuat dan mendominasi pasar motor bebek dengan lebih dari 11 juta pemakai.
Presiden Direktur AHM Yusuke Hori mengatakan komitmen AHM untuk selalu memenuhi keinginan konsumen dengan menyuguhkan model terbaru yang diikuti dengan pengembangan teknologi dan desain, membuat merek Honda Supra terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Pada tahun 2005, AHM memperkenalkan Honda Supra X125 PGM-FI (Programmed Fuel Injection) sebagai motor pertama yang berteknologi injeksi di Indonesia. Pada 2007, AHM merilis Honda New Supra X125 dengan ubahan desain yang lebih sporty.
Honda Supra X125 dikenal masyarakat sebagai motor yang powerful, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Ketangguhan mesin 125 cc-4 tak-nya telah terbuktikan. Motor ini menyuguhkan kenyamanan berkendara yang optimal melalui posisi riding yang ergonomis.
Model ini juga dilengkapi beberapa fitur unggulan seperti Secure Key Shutter, Big utility box dengan kapasitas 5,3 liter, Rear Disc Brake dan Combined Analog-digital Speedometer. Ketangguhan mesin dan beragam fitur unggulan ini mengantarkan Honda Supra X125 menjadi Raja Motor Bebek kelas 125 cc ke atas.
Perubahan tampilan Honda Supra X125 kali ini terlihat pada desain striping yang terlihat lebih sporty & modern. Pada varian spoke, perubahan ini didasarkan pada konsep energetic untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang dinamis dalam penggunaan sehari-hari terutama di area sub urban dan rural. Sedangkan perubahan striping pada varian cast wheel dilatarbelakangi oleh konsep racing icon yang diharapkan dapat memenuhi keinginan pengguna sepeda motor di kawasan sub urban dan urban, yang berorientasi pada tampilan sporty dan agresif seperti motor balap.
“Kami optimistis tampilan baru Honda Supra X125 ini akan mampu memenuhi keinginan konsumen yang mencintai tipe motor yang praktis dikendarai, hemat bahan bakar, dan punya karakter yang sama dengan model motor sport,” ujar Johannes Loman, Executive Vice Presiden Direktur AHM.
Total penjualan Honda Supra X125 dengan striping baru ini ditargetkan terjual 50.000 unit. Versi Spoke Wheel akan dipasarkan dengan harga Rp 14.365.000,- (on the road Jakarta) dengan target penjualan sebanyak 10.000 unit per bulan. Varian ini memiliki 3 pilihan warna, yaitu Speedy Red, Energetic Blue dan Dash Green. Adapun varian Cast Wheel akan dipasarkan dalam 4 pilihan warna yaitu Champion Black, Supreme Black, Winning Red dan Glorious Violet. Dengan harga Rp 15.465.000,- (on the road Jakarta), varian ini diharapkan dapat terjual 40.000 unit per bulan.