Kamis, 23 Februari 2012

Sinopsis Film Negeri 5 Menara


 

JAKARTA - Film yang diambil dari sebuah novel kembali hadir di tengah perfilman Indonesia. Setelah sebelumnya film seperti Laskar Pelangi meraih kesuksesan, Sang Penari berhasil menggebrak industri film Tanah Air.

Kini film Negeri 5 Menara yang juga diangkat dari novel karya Ahmad Fuadi siap mengikuti kesuksesan yang menjadi best seller. Negeri 5 Menara menyapa para pencinta film, dan menjawab rasa penasaran pembaca novel.

Menceritakan mimpi seorang anak untuk dapat melanjutkan studinya di ITB ingin menjadi seperti BJ. Habibie.

Alif (Gazza Zubizareta) tinggal di sebuah kampung kecil dipinggir danau Maninjau, dia yang tidak pernah menginjakkan kakinya ke luar tanah Minang harus mengalahkan impiannya memenuhi keinginan sang bunda, Amak (Lulu Tobing) yang menginginkan Alif masuk pesantren di pulau Jawa, dan berharap Alif bisa bermanfaat bagi banyak orang, seperti Bung Hatta dan Buya Hamka.
 
Alif pun mencoba menerima dengan setengah hati, dan menjalani keputusan orangtuanya bersekolah di Pondok Madani, sebuah pesantren di sudut kota Ponorogo, Jawa Timur.

Kepergian Alif ke pulau Jawa memulai petualangannya di pesantren Madani. Alif yang lebih senang menyendiri semakin meremukkan semangatnya karena peraturan yang sangat ketat.

Namun seiring berjalannya waktu, alif mulai bersahabat dengan teman sekamarnya, Baso dari Gowa, Atang dari Bandung, Raja dari Medan, Said dari Surabaya, dan Dulmajid dari Madura.

Berawal dari kebiasaan berkumpul di bawah menara masjid, mereka berenam pun menamakan diri 'Sahibul Menara', alias Pemilik menara.

Keenam sahabat ini memiliki impian masing-masing dan bertekad meraihnya. Seperti Alif bertekad dapat mengunjungi Amerika, Baso yang bertekad menghafal 30 Juz Al Quran sebelum lulus.

Selain mengangkat pesan moral dalam film ini, sutradara Affandi A Rachman juga menampilkan keindahan panorama di kota Bukit Tinggi dan danau Maninjau, Sumatera Barat.

Film yang sarat dengan inspirasi tentang tekad, kerja keras, dan persaudaraan ini didukung bintang-bintang muda berbakat seperti Billy Sandy, Ernest Samudra, Rizki Ramdani, Jiofani Lubis, Aris Putra, Eriska Rein.

Sayang, keenam bintang muda itu tampak kurang mendapat chemistry yang kuat. Beruntung, itu tertutupi dengan akting ciamik dari aktor dan artis senior yang tidak asing di industri hiburan. Seperti Andhika Pratama, Ikang Fawzi, David Chalik dan Mario Irwinsyah.

sumber: okezone